Penulis : Muhammad Ungang
Tahun 2045 adalah momen bersejarah bagi Indonesia, di mana kita akan mencapai Bonus Demografi—sebuah era di mana jumlah penduduk usia produktif lebih dominan, menjadi aset besar bagi kemajuan bangsa. Namun, bonus ini tidak akan memberikan manfaat maksimal tanpa kesiapan infrastruktur, teknologi, dan sumber daya manusia yang mumpuni, terutama di desa-desa sebagai pilar utama pembangunan.


Banyak orang meragukan apakah kita bisa benar-benar mencapai Bonus Demografi dengan sukses. Tetapi kita tidak boleh terjebak dalam keraguan itu. Kita harus punya mimpi, kita harus mau dan berani mewujudkan mimpi tersebut. Langkah pertama dalam perjalanan panjang ini harus segera dimulai.
Sering kali kita menghadapi kebingungan saat menentukan langkah pertama dari sebuah perjalanan panjang. Kita menunggu kesempurnaan sebelum memulai, hingga akhirnya kita justru sulit untuk benar-benar bergerak. Kita dihantui oleh bayangan kegagalan, takut akan kesalahan, dan ragu apakah langkah kita benar. Tetapi saya yakin, dari mana pun kita memulai, di situlah pangkalnya, dan jika kita terus berjalan dengan niat baik, kita pasti akan sampai pada ujungnya.
Sebagai langkah nyata, saya ingin memperkenalkan OpenSID, sebuah aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) yang dirancang untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan desa secara digital, transparan, dan efisien. OpenSID membantu desa dalam mengelola data kependudukan, administrasi, layanan publik, hingga keterbukaan informasi bagi masyarakat.
Saya memulai upaya ini dari daerah saya sendiri, Kabupaten Sumbawa. Dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 500 ribu jiwa, tersebar di 157 desa, 8 kelurahan, dan 24 kecamatan, Sumbawa memiliki potensi besar untuk menjadi contoh bagaimana desa-desa dapat berkembang dengan dukungan teknologi informasi.
Sebagai Pegiat OpenSID, saya optimis bahwa dengan penerapan sistem digital di desa-desa, kita dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik, mempercepat pembangunan berbasis data, serta membuka peluang bagi masyarakat desa untuk lebih berdaya saing. Digitalisasi desa bukan hanya sekadar modernisasi administrasi, tetapi juga investasi jangka panjang dalam membangun SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.
💡 Ayo, bersama perangkat desa dan instansi terkait, kita sukseskan agenda ini!
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, mari bersama-sama kita wujudkan Desa Cerdas sebagai fondasi menuju Bonus Demografi 2045 yang berkualitas.
Dan yang paling penting, kita mulai dari sekarang, dengan langkah pertama yang didasari niat tulus untuk mencapai ridho Allah. Kita harus yakin bahwa langkah pertama yang benar dan ikhlas, meskipun di tengah perjalanan mungkin ada kegagalan atau kesalahan, pada akhirnya akan menjadi sesuatu yang indah dan benar. Sebaliknya, jika niat awal kita tidak tulus, maka meskipun di tengah perjalanan ada kebaikan, biasanya pada akhirnya tetap akan berujung tidak baik.
Karena itu, jangan selalu berpikir tentang apa yang bisa saya peroleh dari negeri ini, tetapi berpikirlah tentang apa yang bisa saya berikan kepada negeri ini. Jika setiap individu memiliki kesadaran ini, maka negeri kita akan tumbuh menjadi bangsa yang kuat, mandiri, dan bermartabat.
🌟 Mari kita mulai hari ini, mari kita mulai dari sekarang!