Aplikasi OpenSID gratis karena dikembangkan sebagai perangkat lunak open source oleh komunitas pegiat sistem informasi desa, yang awalnya diprakarsai oleh Komunitas Desa. Berikut beberapa alasan mengapa OpenSID gratis, sementara banyak aplikasi sistem informasi desa lainnya berbayar:
1. Open Source dan Gotong Royong
OpenSID dikembangkan dengan model open source, artinya kode sumbernya tersedia secara bebas di GitHub. Siapa saja bisa mengunduh, menggunakan, dan bahkan berkontribusi dalam pengembangannya. Tidak ada biaya lisensi karena sistem ini dibangun berdasarkan prinsip gotong royong oleh komunitas.
2. Dikembangkan oleh Komunitas, Bukan Perusahaan
Banyak aplikasi berbayar dikembangkan oleh perusahaan yang mencari keuntungan, sementara OpenSID dikembangkan oleh komunitas pegiat teknologi yang peduli terhadap transparansi dan kemajuan desa. Mereka tidak mencari keuntungan finansial, tetapi lebih ke arah membangun ekosistem digital yang inklusif untuk desa-desa di Indonesia.
3. Pendanaan Berbasis Donasi dan Sukarela
Tidak seperti aplikasi berbayar yang mengandalkan model bisnis berlangganan atau lisensi, OpenSID dibiayai melalui donasi sukarela dari pengguna dan komunitasnya. Desa yang ingin mendapatkan dukungan atau fitur tambahan dapat berkontribusi sesuai kemampuan mereka.
4. Mengurangi Ketergantungan Desa pada Vendor
Banyak aplikasi sistem informasi desa berbayar membuat desa bergantung pada vendor tertentu. Jika suatu saat desa tidak mampu membayar biaya langganan atau vendor berhenti beroperasi, desa bisa kesulitan mengakses data mereka sendiri. OpenSID memberikan kontrol penuh kepada desa atas sistem dan data mereka.
5. Banyaknya Kontributor yang Berperan
Karena berbasis open source, banyak pengembang teknologi yang secara sukarela memperbaiki bug, menambah fitur, dan meningkatkan keamanan OpenSID tanpa biaya tambahan bagi pengguna.
Kesimpulan
OpenSID tetap gratis karena didukung oleh komunitas yang kuat dan memiliki misi untuk mendukung desa dalam mengelola data secara mandiri. Sebaliknya, aplikasi berbayar umumnya dikembangkan oleh perusahaan yang membutuhkan biaya operasional dan profit, sehingga harus membebankan biaya kepada desa yang menggunakannya.
Sebagai pegiat OpenSID, apakah ada kendala yang sedang Anda hadapi terkait implementasi atau pengembangannya di desa Anda?